facebook instagram linkedin



Seperti tahun-tahun sebelumnya, tahun ini Pixy Cosmetic kembali menggelar acara tahunannya yaitu ‘Pixy Asian Beauty Trip’. Sebuah ajang berhadiah liburan gratis ke Jepang. Keuntungannya, acara ini diliput berbagai media. Kemudian, pemenangnya yang berhasil ke Jepang juga akan masuk ke acara televisi “Celebrity On Vacation” oleh Trans TV.  

Tertarik dengan hadiah berangkat ke Jepang, akhirnya aku mengikuti kompetisi ini. Awalnya para peserta disuruh untuk mengunggah foto dan menuliskan pendapat mengenai “ Truly Asian Beauty”. Aku memberikan foto dan pendapat terbaikku mengenai “Truly Asian Beauty”.

Begini bunyi pendapatku, “Banyak orang beranggapan seseorang yang cantik harus memiliki struktur wajah dan bentuk tubuh seperti orang Barat. Ya, mata yang belo dengan double eye lid, hidung mancung, rambut blonde, dan tubuh yang tinggi. Padahal, setiap perempuan dari segala daerah memiliki kecantikan dengan khasnya tersendiri. Sama seperti kita para Asian, walaupun memiliki struktur wajah dan bentuk tubuh yang sangat berbeda dengan orang Barat, kita tetap cantik dengan cara kita sendiri. Dibandingkan itu semua, perempuan yang cantik harus memiliki rasa percaya diri, syukur, dan hati yang tulus.“

https://pixyasianbeautytrip.dream.co.id/gallery/detail/1052/photo

Jujur aku tidak terlalu banyak berharap karena merasa banyak sekali perempuan yang foto-fotonya dan pendapatnya lebih baik. Tapi, siapa sangka! Ternyata aku berhasil masuk ke 50 besar!

Kemudian, masuk tahap kedua, peserta diharuskan membuat satu video make up tutorial yang menggunakan minimal satu Pixy Cosmetic. Dengan durasi 30 detik saja, video ini harus diunggah ke Instagram pribadi para peserta. Dan inilah video submission milikku :


Sekali lagi, banyak peserta yang videonya bagus-bagus dari segi pencahayaan, musik, dan juga editing. Aku kembali pasrah dan tidak berharap banyak. Namun, penilaian ternyata berkata aku lolos masuk ke 10 besar. Wow! 10 besar yang dipilih ini tidak hanya berasal dari Jakarta saja seperti aku, tapi banyak dari kota-kota lain di Indonesia.

Aku ketika buru-buru mengaplikasikan make up karena
hanya diberikan waktu 30 menit
Penjurian final berlangsung  di tanggal 16 September 2017. Tapi, para finalis sudah disuruh berkumpul pada hari Jumat di tanggal 15 September 2017 untuk Technical Meeting dan menginap. Tentu untuk mempersiapkan kompetisi final keesokan harinya dan meminimalisir adanya keterlambatan.

Sejujurnya aku tidak menyangka kalau kompetisi ini akan dihadiri oleh banyak media. Tapi, ketika hari-H berlangsung, ternyata memang banyak sekali media online, bahkan televisi yang datang untuk meliput! Banyak juga blogger-blogger yang ternyata diundang disana. Memang, acaranya sifatnya private dengan hanya mengundang media. Tetap saja, aku cukup tegang di acara final kali ini!

Penilaian final tidak hanya ditentukan dari skill make up yang dikompetisikan saat itu juga, tapi dari fashion dan isi dari jawaban yang kita lontarkan kepada juri. Ya! Kami diberikan pertanyaan oleh juri dan harus menjawabnya di saat itu juga. Lebih menegangkannya lgi, aku nomor urut pertama!


Tentu karena aku nomor urut pertama, para juri juga masih semangat. Benar saja, aku mendapatkan soal yang cukup sulit, hal ini diakui oleh teman-teman peserta lainnya. Pertanyaannya itu seputar tiga distrik fashion Jepang yang terbesar, dan aku merepresentasikan gayaku ini dengan districk fashion yang mana. (Pertanyaan lengkapnya bisa ditonton dalam video)


Untungnya, di tahun yang sama aku juga pernah ke Jepang dan secara tidak langsung aku memperhatikan gaya berbusana mereka. walaupun begitu, sejujurnya aku tidak tahu jawabanku benar atau tidak. Dengan gaya sok tenangku, aku menjawab dengan senyuman, “Gaya berbusana yang saya pakai ini menggambarkan gaya berbusana di Shibuya karena saya tidak hanya menampilkan paduan perempuan yang cantik tapi juga elegan.” (Sebenarnya aku agak lupa lengkapnya jawabanku seperti apa, tapi kira-kira seperti itu).

Setelah aku turun panggung semua orang bertepuk tangan. Teman-teman peserta lainnya salut dengan jawabanku karena mereka menganggap jawaban itu cukup sulit. Tapi aku langsung menjelaskan kalau sebenarnya aku tidak yakin dengan jawabanku sendiri... 

Setelah semua peserta maju kedepan, akhirnya pengumuman pemenang tiba juga. Singkat cerita, aku memang tidak berhasil mendapatkan juara 1,2, ataupun 3. Aku hanya berada pada peringkat keenam. Namun, aku tak bersedih hati. Aku sudah cukup senang dengan berhasil menjadi 10 besar finalis. Lagipula aku juga dapat hadiah berupa produk pixy dan voucher MAP sebesar 1 juta rupiah!

Nah, tapi ceritaku ini tidak akan selesai begitu saja tanpa tips yang akan kuberikan bagi kamu yang mau mengikuti ajang ini di tahun 2018, 2019,2020, atau seterusnya. Pada intinya, kompetisi ini mencari sesosok perempuan yang bisa mencerminkan karakter Pixy. Seperti yang kita tahu, Pixy sangat menyukai gaya makeup yang natural dan tidak tebal. Begitu juga dari pakaian, Pixy sangat menyukai gaya perempuan yang terkesan ceria, muda, dan feminim. Maka, kalo kamu tertarik mengikuti ajang ini lebih baik kamu memilih gaya make up yang simple dengan paduan warna pink yang soft disertai dengan gaya busana yang serupa. Tapi, kesiapan dalam menjawab pertanyaan juga penting, lho. Dimulai dari gesture sampai tata bahasa.

Kira-kira begitulah garis besar pengalamanku mengikuti kompetisi ini. Semoga bermanfaat dan good luck buat yang mau ikut the next Pixy Asian Beauty Competition!




November 23, 2017 No comments
Sudah menjadi hal yang wajar kalau perempuan masa kini menggunakan make up. Dari segi style juga beragam. Ada yang menyukai Western style, Korean style, Japanese style, Indian style dan masih banyak lagi. Tidak ada yang salah dengan menggunakan make up. Pasalnya make up dapat mencerahkan wajah dan menutupi area-area yang kurang sempurna. Lewat make up, kreasi seni kita juga dapat tergali. Bahkan, kita bisa menjadi siapa saja dengan mengaplikasikan character make up.

Namun, jangan sampai make up membuat diri kita menjadi tidak percaya diri dengan tidak menggunakannya. Alasannya karena bukan make up-lah yang mengontrol kita, tapi kita yang mengontrol make up. Percaya dirilah dengan ada maupun tidak adanya make up yang menempel pada wajah kita. Aku percaya, setiap perempuan memiliki kecantikannya masing-masing. Terbukti dari apa yang perempuan katakan, lakukan, dan bersikap. Tentu saja, harus dengan hati yang tulus karena segala sesuatu yang dibuat-buat hanya tampak ‘palsu’. Oleh karena itu, jangan hanya mementingkan kecantikan wajah dengan pulasan make up, tapi kita juga harus memulas sikap dan karakter agar dapat menjadi perempuan cantik seutuhnya.


Foto diriku tanpa sentuhan makeup, softlens, maupun filter pengeditan.
Aku bukan salah satu penentang make up. Aku pribadi juga sangat menyukai make up. Bahkan, tulisan-tulisanku kedepannya juga akan lebih banyak berbicara mengenai dunia make up. Namun, aku tidak mau kamu yang membaca blog-ku jadi merasa harus menjadi cantik dengan make up. Karena sesungguhnya semua perempuan cantik.



November 22, 2017 No comments

Bermula dari nama : Penina Yuliana Kirana
PENINA artinya mutiara. Sebenarnya bukan nama asli yang diberikan kedua orangtua, tetapi merupakan nama babtis. Bukan hanya memiliki arti yang indah, tetapi kisah dibaliknya pun juga indah.

Berawal kira-kira pada bulan Juni tahun 2009 ketika liburan kenaikan kelas 9 berlangsung. Saat itu aku mengikuti ret-ret (sebuah kegiatan menginap yang biasanya diadakan sebuah gereja maupun persekutuan Kristiani dengan tujuan membina iman) di Puncak yang diselenggarakan oleh sebuah persekutuan doa dekat rumahku yang dinamai Filemon. Berbagai kegiatan menyenangkan dilakukan di tempat itu dimulai dari permainan, outbond, dan bertemu dengan banyak orang. Namun, diluar hal itu, ternyata ada sebuah pengalaman yang lebih bermakna. Saat malam hari di api unggun, setiap peserta ret-ret didoakan satu per satu oleh seorang pendeta (atau tepatnya pengajar? Aku lupa nama aslinya siapa, yang jelas ia seseorang yang memiliki hubungan intim dengan Yesus sehingga memiliki karunia untuk peka terhadap pesan Tuhan). Saat itu ia mendoakanku. Jujur, sebelumnya aku memang seseorang yang sudah Kristen sejak lahir tapi belum ada satu titik hal yang membuatku benar-benar mau serius di dalam Yesus. Namun, hari itu berbeda, saat didoakan ia mengatakan bahwa Yesus ingin dekat denganku, Ia ingin aku lebih memberikan hidupku secara serius kepada-Nya,    b ahkan dimata-Nya aku begitu berharga seperti mutiara.

Beberapa waktu setelah kejadian itu, aku memberikan diri dibabtis sebagai tanda bahwa aku benar-benar ingin memberikan hidupku untuk Yesus. Aku percaya, bukan sebuah kebetulan tiba-tiba aku diberikan nama Penina yang artinya adalah mutiara karena memang benar aku adalah mutiara yang berharga di mata-Nya

YULIANA artinya berjiwa muda. Namun, sebenarnya bukan karena alasan itu orangtuaku memberikan nama Yuliana untukku. Nama Yuliana terinspirasi dari Ratu Juliana Louise Marie, Ratu Belanda yang menggantikan ibunya, Ratu Wilhemina. Ia juga merupakan Ratu Belanda yang akhirnya mengakui kedaulatan Negara Republik Indonesia. Namaku yang diambil dari seorang ratu diharapkan menjadikan diriku seseorang yang anggun dan pintar seperti seorang ratu.

KIRANA diambil dari nama belakang ayahku, Candra Setiawan Kirana. Arti Kirana sendiri adalah cahaya. Aku tidak pernah menanyakan alasan kedua orangtuaku mengenai nama Kirana. Namun, dengan mengetahui artinya, aku berharap bisa bercahaya untuk menerangi dunia yang gelap dengan tindakan dan perilaku yang aku lakukan.


Kelahiran
Pada 31 Juli 1996 aku lahir di kota Jakarta dengan seperangkat kekhawatiran. Bagaimana tidak? Ketika mengandungku, ibuku didiagnosa mengidap virus toxo yang bisa mematikan bayi dalam kandungannya. Tak hanya itu, pada zaman itu, operasi caesar hanya bisa dilakukan dua kali sedangkan proporsi tubuh ibuku tidak memungkinkan untuk melahirkan secara normal, padahal ia sudah pernah dua kali melahirkan secara caesar sebelum aku.

Ibuku sempat disuruh menggugurkan kandungannya karena dianggap berbahaya oleh seorang dokter. Tak mau mendengarkan saran dokter, ia berpindah ke dokter lain di rumah sakit yang berbeda. Beruntung, dokter yang baru mampu memberikan semangat kepada ibuku.

“Ibu orang percaya, kan?” Tanya dokter itu.
Ibuku mengangguk walaupun jelas kekhawatiran muncul pada mimik wajahnya.
“Kalau begitu, ibu harus percaya bahwa anak ibu bisa selamat,” ujar dokter sambil tersenyum.

Sejak saat itu, ibuku mendapatkan kekuatan baru. Ia semakin semangat menjaga kandungannya dan tak lupa memanjatkan doa setiap hari untuk keselamatan diriku. Semua itu juga dilengkapi oleh dukungan ayah dan seluruh keluargaku. Hingga akhirnya aku lahir dengan selamat.



Masa Kecil


Walaupun aku lahir dengan selamat dan sehat, ternyata masa kecilku sangat dipenuhi dengan keluar-masuknya rumah sakit. Memang, tidak sampai dirawat di rumah sakit. Namun, intensitasku pergi kerumah sakit sangatlah sering. Pasti dalam beberapa bulan sekali aku mengalami sakit. Rasanya kejadian tengah malam mengantarku ke UGD sudah bukan hal yang aneh. Satu waktu, aku mengalami tiga penyakit yang beruntut dalam satu waktu.  

Ya, waktu itu kira-kira aku masih duduk di Sekolah Dasar dan mengalami demam. Ibu dan ayahku yang biasa aku panggil mami dan papi membawaku ke dokter yang tak jauh dari rumahku. Entah mengapa, dokter tersebut memberikanku obat yang sepertinya terlalu keras. Akhirnya, ketika aku memakan obat itu perutku menjadi mules secara terus menerus, tetapi ketika aku ke toilet, kotoran yang aku keluarkan sedikit sekali. Dikarenakan rasa sakit pada perutku tak kunjung hilang juga, akhirnya kedua orangtuaku membawaku ke dokter itu lagi. Setelah diberikan obat, memang sakit perutnya sudah berhenti, begitu pula dengan demamnya yang sudah menurun. Namun… kakiku jadi terasa lemas! Aku bahkan harus berjalan menggunakan kedua lututku karena aku tidak mampu untuk berjalan.

Akhirnya, aku dibawa lagi ke dokter yang kali ini berbeda, yaitu dokter tulang di sebuah rumah sakit swasta. Aku tidak mengerti penyebabnya pada waktu itu, tapi yang jelas aku diberikan obat dan terus didoakan oleh kedua orangtuaku. Akhirnya barulah aku sembuh total.

Tentu saja, itu bukan terakhir kalinya aku mengalami sakit. Setelah itu masih banyak sakit-sakit yang aku alami. Namun, aku bersyukur dari semua penyakit yang aku alami, ternyata tidak ada penyakit yang terlalu berbahaya hingga mematikanku.


Aku
Satu kata untukku biasa-biasa saja. Aku bukan seseorang yang terlalu pintar, tapi juga tidak terlalu bodoh. Dari segi wajah, aku juga tidak terlalu dianggap cantik oleh banyak orang tapi juga tidak terlalu dianggap buruk. Dalam pergaulan pun aku juga tidak popular dan tidak terlalu tertutup. Pokoknya, semua tentang aku tampak membosankan sebelum aku benar-benar merasa bersyukur di dalam ‘kebiasa-biasaanku’

Dulu aku seringkali merasa bosan dan ingin tampak ‘berbeda’ dari yang lain. Bahkan, rasa tanpa syukur terkadang menghinggapi diriku. Namun, semakin bertambah umur, aku semakin banyak bertemu dengan orang-orang disekitarku yang memiliki banyak kelemahan dalam hidupnya. Disitulah akhirnya aku menyadari betapa menyenangkannya hidupku. Memang, hidupku tidak sempurna, tidak semua keberuntungan selalu menghampiriku. Namun, aku merasa hal yang terjadi dalam kehidupanku sesuai dengan kemampuanku.

Buat kamu yang membaca blogku, aku berharap kamu juga dapat merasakan hal yang serupa. Jangan pernah berpikir hidupmu paling susah, paling menyedihkan, paling buruk. Kenyataannya, setiap orang di dunia memiliki bebannya masing-masing. Beban yang ditaruh di dalam hidup aku dan kamu semuanya memiliki tujuan masing-masing, yaitu untuk mendewasakan dan menempa hidup kita. Walaupun seperti itu, percayalah kamu tidak sendiri karena Tuhan selalu menyertaimu.

Daripada terus menerus berlarut dalam kesedihan dan kesulitan, bagaimana kalau fokus untuk memperbaiki diri?
November 22, 2017 No comments
Newer Posts
Older Posts

About me

Hai! Namaku Penina Yuliana Kirana. Biasanya temen-temen manggil aku Yuli. Blog ini bakal ngebahas seputar dunia makeup, dimulai dari review, tips, dan juga tutorial. Kalo punya pertanyaan, jangan ragu buat nanya di kolom komentar ya :)

Follow Us

recent posts

Blog Archive

  • ►  2019 (10)
    • ►  November (1)
    • ►  September (1)
    • ►  August (1)
    • ►  July (1)
    • ►  June (1)
    • ►  March (3)
    • ►  February (2)
  • ►  2018 (4)
    • ►  August (1)
    • ►  February (3)
  • ▼  2017 (7)
    • ►  December (2)
    • ▼  November (5)
      • Throwback Pixy Asian Beauty Competition 2017 and Tips
      • Perempuan dan Make Up
      • Tentang Aku
      • Cara menjadi cantik 100%
      • Perempuan dengan Harapan

beautynesia

beautynesia blogbeautynesia

Blogger Perempuan

Blogger Perempuan

Created with by ThemeXpose